Sharing Pengalaman dari Bali 4

bambang baliBy: Bambang Widjanarko

Sharing dari Bali 4

Saya ini nyesel… jadi tidak hebat. ha ha ha ha ………. Makanya, untuk adhik saya semua……!!! petiklah penyesalan saya ini. Jangan ditiru.

Kalau pintar Kanji perdalam,……. kalau pintar Honyaku perdalam, kalau pintar mengajar perdalam, kalau pintar interpreter perdalam, dst dst dst…..tapi semuanya harus bisa mengungkapkannya , pintar ngomongnya, Nihongo de hanasu-nya jangan lupa. Nggak boleh lupa lupa ingat.

Pernahkah minasan bayangkan ? bagaimana rasa stress saya ,karena kelakuan saya saat kuliah dulu itu : “harus dihancurkan”………… ketika saatnya tiba.

Pada suatu hari, ada Boss yang mengenal saya, minta bertemu. “Sensei harus bantu saya……….., bersiaplah mengajar di POLDA BALI , saya yang akan bayar sensei………….. !!!. Saya percayakan kepada Sensei, apa apa yang sensei perlukan hubungi sekretaris saya.”  Ini …………… untuk sensei, kalau bagaimana bagaimana Contact saya atau …. , segera merapat ke POLDA hubungi KOMBESPOL ……..” ” Saat itu Kontribusi masyarakat kepada POLRI adalah nama Program-nya ”

Tahukah minasan, bahwa ada cara belajar cepat bahasa asing standard untuk TNI POLRI. Dimana Stress-nya, ……… mengajar adalah keahlian kita it’s OK,  tetapi mengajar ditempat tertentu pernahkah anda bayangkan? Mengajar pada tempat , dimana ditempat tersebut punya cara belajar cepat bahasa asing.

Ketika saya datang pertama kali memang bertemulah saya dengan guru bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Mandarin, bahasa Rusia, bahasa Perancis dst dst. , untuk semacam berkenalan dengan seito tachi….. dan meeting kecil. Dan ternyata polisi polisi itu juga harus belajar IT .

Stress-nya adalah apa yang akan saya berikan kepada mereka? Apa bahannya? Istilah istilah, kosa katanya, dst dst. Saya masih bisa bernafas lega, karena 2 orang perwira-nya pernah belajar private pada saya, dan beberapa pernah saya ajar di tempat kursus.

Pernahkah minasan membayangkan, bagaimana mengajar di tempat seperti ini? Semua stress , benar benar telah berlalu adalah karena ” MENJAGA NAMA BAIK ALMAMATER dan SENSEI SENSEI kita”   kita wajib bangkit ………….!

Tetapi dari sinilah, kemudian saya menjadi penerjemah lisan ketika terjadi Bom Bali I dan II ,menghadapi wartawan / insan pers Jepang yang terkenal hebat dalam memburu berita,……………….berkesempatan mendengar Al Gufron menceramahi tembok, Imam Samudera bersuara merdu ketika mengaji, Amrozi berbahasa Arab …………

Kosa kata, sangat penting…………….: istilah istilah juga demikian.
( di semua aspek… , …. bayangkan … tentang polisi , tentang hukum, tentang HAM, itu baru satu bagian, ……….. tentang kesehatan, dokter, sakit , operasi …, alamak…. banyak)

Pernahkah minasan membayangkan, betapa stress-nya menghadapi banyak orang di dalam Ball Room Hotel Bintang 5 , berikut wartawan jepang yang memang kritis itu.
Yang jelas malam-nya nggak bisa tidur…………, cari istilah hukum, dst dst… tadi.

Pernahkah minasan bayangkan menjadi interpreter ( penerjemah lisan )…….. yang ada dua jenis itu.
Satu, interpreter face to face orangnya bisa melihat kita karena dekat kita……..berikut yang diajak bicara…………, dua interpreter di Box , kita masuk kotak ada layar tv-nya: kita bisa melihat dan mendengar orang yang akan kita terjemahkan omongannya, sementara orang tersebut tidak bisa melihat kita.

Pernahkan anda membayangkan stress-nya…………………
Kalau kita banyak minum juice , pasti bisa ngompol.

so, semoga menjadi renungan bersama………..
Bersusah susahlah sekarang di Kampus , agar nanti memetik hasil besarnya.
Jangan tiru saya ya….

Sekian wassalam.
Bambang Widjanarko

Sharing Pengalaman dari Bali 3

bambang baliBy: Bambang Widjanarko

Sharing ( bagian 3 dari Bali )

Minasan, Kombanwa

Setelah membaca dari diskusi di milis unesaprodijepang, kesan saya “Sugoi………….”

Tidak salah lagi……………. begitulah adhik adhik saya semuanya: “brilyan…”
tapi yang lebih penting lagi adalah segeralah melakukan langkah langkah nyata…. sesudah ini. ” Lakukan………..”

Berikut ini adalah betapa …………… sesal kemudian tiada berguna………….: Kesalahan terbesar saya ketika kuliah dulu adalah ” study as usual “.

Waktu itu, sensei sensei saya tidak kalah kaliber-nya dengan sensei sensei sesudahnya. Tetapi saya pribadi, tidak mau menyerap ilmu banyak banyak dari sensei sensei saya itu. Yang ber akibat pada betapa , “betapa saya ini canggung, betapa saya ini tanggung, diberikan 100 yang saya ambil cuma 40 atau kurang dari itu, ………. itulah gambarannya.

Ketika masih kuliah, pada semester 8 , 9 , 10, ( kuliah saya 5 tahun lulus diwisuda bersama Didik Suaedi san dan Sahri san ) saya mengajar di SMAN Krembung di Sidoarjo,
it’s OK…………..

Ketika mulai tinggal dan hidup di Bali, tahun pertama it’s OK ……………….: karena saya mengajar di Akademi Pariwisata Denpasar, Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali, SMIP,SMAP dan di sebuah Kursus.

Pada tahun kedua ( 1990 ) mulailah saya, diminta menjadi Guide ditengah tengah masa mengajar saya. Saat itu Guide Jepang di Bali sedikit.
Bayangkanlah….. saya menjadi guide bertemu dengan murid murid saya yang juga guide: dimana 6 bulan sebelumnya masih belajar ………. wa ……….. desu.

Disinilah saya tertantang. Saya belajar budaya & adat istiadat Bali dst dst dst….. : dan lalu……….. bagaimana kita meng-komunikasi-kannya………….., menjelaskan, menjawab, mempromosikan, kadang berdebat, meng-counter , menyangga , melucu , bergurau, merayu………..dst dst.

Maka betapa ” mensetsu ” itu sebenarnya baru sebagian dari hal yang lebih besar yang barusan saya utarakan. Karena mensetsu itu memang bertolak dari CV ( keiken ) dan pekerjaan.

Lihatlah betapa kemudian PEMDA PROV. BALI waktu itu meminta saya ( 1990 an ) untuk memberi bekal bahasa Jepang kepada : anak anak pantai , ibu ibu PKL/ pedagang acung ( karena mengacungkan dagangannya kepada para wisatawan ) , ibu ibu tukang pijat, atau pedagang barang seni/art shop….. dst dst…. Kalau saya datang bawa tas baju rapi bawa keluarkan buku ballpoint , maka mereka semua menjadi stress………………. (mereka ternyata tidak mau belajar ……… wa ……… desu) Betapa stres saya, padahal  mengajar itu yang menjadi keahlian kita.

Maka ber celana pendek longgarlah saya, tidak bawa apa apa………..: hanya berkacak pinggang di pantai atau didekat mereka berkumpul untuk belajar…. ber kerumunlah mereka dengan anthusiame tinggi, penuh motivasi untuk bisa berkomunikasi. Kadang mengajar mereka bersama orang jepang yang lewat dan tertarik untuk membantu. Disini saya ingat seorang ibu yang bertanya, Pak……., ibu adalah haha berarti ibu ibu ..haha haha  ne…?  Nah loe…………

Maka itulah yang terjadi, mereka memang belajar apa yang mereka perlukan saja. Tidak ada yang salah.  Yang salah adalah kita yang belajar tapi tidak mempraktekkannya, menggunakannya.

Tahun 1990 saya juga mulai mengajar di Hotel, sesuatu yang berbeda dengan bila kita mengajar ditempat lainnya. Disini wajib mengajarkan bahasa halus, dan anda tak bisa membayangkan bagaimana memulainya. stersss khan..

Tahun 1993, saya mulai bekerja di Hotel salah satu Job Description-nya adalah sebagai Japanese speaking Staff…. di Hotel tersebut.

Tahukah minasan, betapa penyesalan itu datangnya kemudian, ….. mengapa dulu saya kuliah-nya biasa biasa saja, tidak ambil banyak banyak ilmu-nya sensei kita yang gratis itu. Pernah-kah anda bayangkan, bahwa disini saya harus jadi MC bahasa jepang, suatu tugas tiba tiba………….” semalam saya tidak bisa tidur ” membayangkan audience yang adalah VVIP dari TOKYO yang dijamu orang Jakarta………….. stress………..!!! Atau harus meredam kemarahan tamu Jepang yang Complaint. yang ini keahlian saya it’s OK. Atau mendadak GM saya yang orang Swiss itu bilang………., Mr. Bambang harus mentranslate semua Brosur, Directory of Services Hotel ini …………………. waktunya seminggu , karena saya akan bawa jalan jalan bulan depan ke Eropa…. segera dicetak. Stress !!!  bayangkan Waktu itu belum ada
om google dan tante yahoo….. serta Facebook…………

Minasan, yang saya ceritakan itu mungkin baru 5 dari 100 hal yang saya alami yang tidak bisa saya lupakan, karena kelakuan saya dulu yang ” biasa biasa saja it’s OK  ketika kuliah” Saya  sudah kena batunya. Dan saya telah menyesal……….. tetapi saya segera bangkit………….. karena hidup tidak bisa diulang.

Saya tidak pernah lupa sumpah almamater.
Saya harus menjaga nama baiknya, artinya berarti juga menjaga nama baik sensei sensei saya, dan juga tentu menjaga nama baik adhik saya semua.

Hiduplah UNESA PRODI JEPANG , segeralah lakukan improvement.

Sensei , saya minta maaf karena tidak bersungguh sungguh ketika kuliah dulu, tetapi bangkit dan memperbaiki diri sudah saya lakukan , meskipun tetap kurang. “Tanggung………… sama dengan tidak ada sama sekali. ”

Bambang Widjanarko

Sharing Pengalaman dari Bali 2

bambang baliBy: Bambang Widjanarko

Sharing (bagian 2 dari Bali )

Minasan, Konnichiwa.

So,   … saya senang: bahwa adhik adhik semua itu.. ternyata Peduli,… ternyata punya solusi,…ternyata bisa diandalkan, ternyata brilyan. dst dst dst…

Jadi mau apa lagi,……. ……… . segera mulai dan kerjakan, segera lakukan, ……….. saya percaya banyak manfaatnya.

Ini bukan lagi wacana…… …….. ” ini harus segera dilakukan, diprogramkan “. Insyaallah besar manfaatnya. Bersusah susahlah dahulu, …. nanti hikmah dan hasilnya akan kalian ( minasan ) petik begitu lulus… Percayalah, jangan terlambat.

Ini adalah salah satu bagian:

Kalau anda pintar Kanji…( perdalam )… Kalau anda pintar Honyaku… ( perdalam ), Kalau anda pintar Mengajar… ( perdalam ) , dst dst dst dst …. tetapi jangan lupa semua harus bisa meng-komunikasi- kannya… .. dengan bahasa Jepang….. semua harus bisa Kaiwa.

Lihat ini:

–Bambang san, study dimana, lulusan apa? dst dst dst……… ..

–” saya lulusan IKIP Surabaya Program Study Bahasa Jepang, sekarang namanya Universitas Negeri Surabaya…”

apakah yang ada dibenak penanya pertama kali ? ……….. pastinya adalah: ….oh… bambang kun wa pasti pandai bicara bahasa jepang ne… bagus ne “. Nah……… …….

Fakta:

Tapi saudara, pengalaman saya di Bali 20 tahun sampai dengan hari ini dengan berbekal bahasa jepang :….. saya menemukan… . bahwa di Bali ini saya tahu… datanglah berbagai orang dari berbagai daerah , dengan latar belakang kemampuan yang sama yaitu: Bahasa Jepang ( sarjana , D III ) dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Kemampuan mereka sama dengan kita, ada memang diantara mereka yang pintar Kanji, yang pintar Honyaku, dst dst….tapi    ……….. ngomonge rek… podho ae……!!! Artinya: Penyakitnya sama. jadi jangan minder,….. ……… .. tetapi ………… .” dengan ini saya meminta saudara saudara semua lebih hebatlah dalam menghirup udara Bahasa Jepang di UNESA PRODI JEPANG” lebih bersusah payahlah dalam menyerap ilmu” agar tidak terlambat dan menyesal. Lakukan segera…… …….., di madura sebentar ini banyak jepang-nya: terkam saja.

Jadi lakukan hal lebih ketika di almamater, jangan biasa biasa saja.

Gambatte kudasai
Bambang Widjanarko

Sharing Pengalaman dari Bali 1

bambang baliBy. Bambang Widjanarko

Sharing: ( bagian 1 dari Bali )

1. Bahwa apa yang kita peroleh di Almamater : adalah sama yakni  Bahasa Jepang yang memang dari tahun ke tahun tentu harus lebih … keren … dalam hal transformasinya. … sehingga outputnya pasti lebih ” keren ” dari jaman saya dulu, pada tahun 1981.

2. Jangan lupa: kalau kita biasa biasa saja ketika di almamater , maka kita akan mengalami kesulitan di dunia kerja……. ……… ., kalau untuk mengajar SMA it’s OK, tetapi pengalaman saya di Bali: menyebabkan saya harus melakukan hal lebih terhadap Bahasa Jepang yang saya geluti: ………… .. ber-adaptasi dengan SIKON ………… “ Maka ketika sekadar digunakan mengajar di Akademi Pariwisata , Sekolah Pariwisata, SMA , SMP ,SD , dst dst dst  …. it’s OK. ” walaupun tetap saja harus belajar lagi sedikit”. Diluar itulah saya harus mau bersusah payah sedikit.

3. Berdasarkan pengalaman itulah beberapa waktu kemudian, baru saya petik hikmahnya dan sekaligus hasilnya. Sekarang saya memang tidak banyak mengajar di sekolah, tetapi  hanya di Hotel/Villa  atau Spa dst dst saja…

4. Tahukah minasan kalau saya memulai mengajar kepada mereka: Prolog-nya seperti ini:

———- ” saya tidak mau kalau kalian semua : ” hanya belajar saja……”

” belajar thok , belajar dogen , belajar only , belajar dake , ….. saya tidak mau ”

saya maunya kalian  belajar 50 %  dan dipakai 50% , atau berapapun persentase-nya yang jelas harus dipakai ” bahasa jepang” nya

kepada siapa:dengan siapa kalian pakai bahasa jepang ini, … ” dengan orang jepang, … dengan teman belajar,….    dengan guru kalian. dst.

Kalau masih single, pacarailah orang jepang…… ……… .. ha ha ha ha…

“Kalau kalian tidak mau pakai bahasa yang kalian pelajari… artinya kalian mau bikin saya malu…..”

Lihat 3 hal ini:

@. ada orang bisa berkomunikasi dengan orang jepang, tapi tanya saja kepada mereka : gurunya siapa… tidak ada , belajar dimana….. tidak ada, bukunya apa….. tidak ada.

tapi…….. … kok , mereka bisa ya……! … itu karena semangat mereka untuk bisa berkomunikasi. … mengalahkan apa saja.

@. ada orang yang telah belajar bahasa jepang lama di suatu tempat, atau lama dari kursus ke kursus dst dst….. , tetapi … “gagap… gugup”.. ketika harus ngomong karo wong jepang.

maka sebenarnya yang ideal adalah: porsi bicara, porsi menjawab, porsi menjelaskan, porsi mempromosikan, porsi berdebat, porsi merayu….saya ”  dst dst dst dst dst dst dengan menggunakan bahasa jepang harus lebih dipacu. harus …..harus.. ..

Semua bahasa asing, sama saja dalam hal ini.

” Jangan belajar saja, ………… …gunakan. .. supaya berkah”

note:

ketika saya bekerja di hotel dengan bekal ijazah bahasa jepang saya….” memang tugas saya adalah menangani wisatawan jepang ( 30 % ) so…. , selebihnya pakai bahasa inggris dan beberapa bahasa yang lain. …. karena hotel’s guest dari berbagai bangsa. karena saya selalu pakai bahasa mereka itu, …. maka saya bisa untuk hal hal mendasar … yang dibicarakan sehari hari. makanya saya bisa sedikit bahasa mandarin juga, ………… sedikit.. .”….:”nggak banyak”: sehingga bisa bicara dengan salah satu tamu saya ( GROUP ) , wisata perusahaan: yang ternyata orang Jember yang bekerja di Taiwan. ….cewek cakep dari jember rek… kalau saya uraikan kata terakhir-nya yang lantas pakai bahasa Indonesia: Pak,…….. ….. ketika saya masih di Jember… ke Bali itu hanya mimpi, … sekarang justru saya datang ke Bali dari Taiwan…… ……… .. Tahukah minasan, tadinya saya pikir cewek cakep ini asalnya dari Thailand…. ……… , so……. minasan semua harus lakukan hal berbeda…. banyak banyaklah bicara, ngrumpi pakai bahasa jepun.

OK, wassalam
Bambang Widjanarko

Foto Alumni di Jakarta

Berikut ini sekelumit laporan tentang acara kumpul-kumpul sebagian alumni yang berada di Jakarta. Mereka kumpul hari Minggu tanggal 7 Juni 2009. Semoga dengan adanya acara preliminary kumpul-kumpul ini bisa dijadikan semangat buat rekan-rekan yang lain untuk tetap menjaga silaturrahmi antar alumnus UNESA.
Kumpul-kumpul yang diadain dari jam 11.00 dan berakhir jam 16.30 dihadiri BUANYAK alumnus mulai dari angk ’88 sampai angk ’04. Ada 6 orang yang hadir, diantaranya:
  • Rita Agustina Karnawati (Rita ’88),
  • Yenny Asta Tazir (Yenn-y ’88),
  • Yuni Masrokhah (Yuni ’94),
  • Anisa Muslicha (Anisa ’98),
  • Novalita (Nova ’01), dan
  • Dwi Elie S. (Elie ’04).

Foto 1      Bakso, bak so, monggo yang mau pesan………….

utf-8''07062009(003)

Reuni kemarin merumuskan beberapa ide dan masukan. Idenya sebagai berikut:
  • Bikin kamus idiom (jadi ga sekedar bikin ikatan alumni doangk);
  • Bikin pelatihan buat alumni yang baru lulus supaya lebih siap kerja.(ga muluk2 sih, lebih tepatnya berbagi pengalaman kayaknya…)

Foto 2      Baksonya mana, sudah lari tuh ke perut………….!!!!!

utf-8''07062009(004)

Masukannya:
  • Mungkin kita harus lebih perkuat lagi ikatan alumninya. Biar kohaitachi kita ga pada kehilangan link. Jadi bisa bantu mereka meskipun hanya sekedar kasih informasi kerjaan atau yang laennya;
  • Mengajak alumni (khususnya yang di Jakarta ) untuk lebih memanfaatkan JF. Coz selain disitu banyak sekali informasi tentang pengajaran, seminar, beasiswa, dsb. Paling ga lebih sering setor muka gitulah biar lulusan UNESA dapat nilai plus kalo emang suatu saat ada beasiswa study atau training ke Jepang (ada ga sih yang ga mau….?).

Foto 3   Dari kiri ke kanan: Yuni ‘94, Elie ‘04, Rita ‘ 88, Yenny ‘88, Anisa ‘98, Nova ‘01

utf-8''07062009(006)

Untuk pertemuan selanjutnya, rencananya diadakan hari Minggu, tempat, pilihan Grand Indonesia atau Plasa Senayan. Waktu tepatnya menyusul lewat milis.
Laporan selesai, tegaaaaaakkkkkkkkkk graaaaakkkkkkkkk!!
Dwi Elie (’04)